Home Gaya Hidup Ini 5 Penyesalan Terbesar yang Sering Dianggap Sepele Jelang Ajal

Ini 5 Penyesalan Terbesar yang Sering Dianggap Sepele Jelang Ajal

Kematian adalah bagian dari kehidupan yang pasti dialami oleh setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Saat menjelang kematian, seringkali terjadi penyesalan yang dirasakan oleh banyak orang. Hal ini diungkapkan oleh Bronnie Ware, seorang penulis yang bekerja sebagai perawat pasien terminal selama 8 tahun dan mengumpulkan cerita-cerita penyesalan dalam bukunya yang berjudul “The Top Five Regrets of the Dying”.

Bronnie menyebutkan bahwa ada lima penyesalan utama yang sering diucapkan oleh pasiennya. Pertama, banyak yang menyesal karena tidak menjalani kehidupan yang sesuai dengan keinginan dan integritas pribadi mereka, melainkan hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Kedua, penyesalan atas terlalu bekerja keras dan mengorbankan waktu untuk diri sendiri. Ketiga, menyesal karena tidak berani mengungkapkan perasaan mereka. Keempat, merasa menyesal karena kehilangan hubungan dengan teman-teman. Dan kelima, penyesalan karena tidak memberi kesempatan pada diri sendiri untuk menjadi lebih bahagia.

Bronnie menekankan bahwa penyesalan nomor satu adalah yang paling sering didengar olehnya dari pasiennya. Banyak orang menyadari bahwa mereka tidak mencapai setengah dari impian mereka karena memilih atau tidak memilih sesuatu dalam hidup mereka yang menyebabkan penyesalan di akhir hayat. Penelitian juga menunjukkan bahwa banyak orang mengorbankan waktu liburan dan kesehatan mental mereka hanya untuk bekerja.

Dalam pidato wisuda di Northern Arizona University, pendiri Microsoft, Bill Gates, mengakui bahwa bekerja terlalu keras tanpa memperhatikan hal-hal lain dalam hidupnya membuatnya merasa menyesal. Gates menyarankan untuk tidak menunggu terlalu lama untuk belajar dari pengalamannya tersebut, dan mengutamakan hubungan dengan orang terdekat, merayakan kesuksesan, dan istirahat ketika diperlukan.

Bronnie menegaskan bahwa kebahagiaan adalah pilihan, dan banyak orang baru menyadari hal itu ketika sudah terlambat. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk mengambil keputusan dengan sadar, bijak, dan jujur dalam hidup, serta memilih kebahagiaan sebagai prioritas utama.

Source link

Exit mobile version