Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan 124 ribu dokter umum dan 29 ribu dokter spesialis. Hal ini disampaikan saat beliau menghadiri acara peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis yang berbasis di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Kota Jakarta Barat pada Senin (6/5/2024).
Jokowi menekankan pentingnya mengisi kekurangan jumlah dokter ini segera. Saat ini, Indonesia hanya mampu menghasilkan sekitar 2.700 dokter spesialis setiap tahun, yang jauh dari kebutuhan yang ada.
Distribusi dokter spesialis di Indonesia juga tidak merata, dimana sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di Pulau Jawa. Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Jokowi menekankan perlunya terobosan baru dalam hal pendidikan dokter dan peningkatan distribusi mereka.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menambahkan bahwa saat ini terdapat 24 fakultas kedokteran dan 420 rumah sakit di Indonesia. Presiden Jokowi berharap agar kedua lembaga ini dapat bekerja sama untuk menghasilkan dokter spesialis dengan standar internasional.
Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan akan dokter umum dan spesialis yang memadai untuk melayani masyarakat.
