Home Gaya Hidup Fenomena Job Hugging: Tren Baru di Dunia Kerja di Tengah Ekonomi Lesu

Fenomena Job Hugging: Tren Baru di Dunia Kerja di Tengah Ekonomi Lesu

0
Fenomena Job Hugging: Tren Baru di Dunia Kerja di Tengah Ekonomi Lesu

Di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, banyak pekerja muda saat ini lebih memilih untuk bertahan di tempat kerja mereka sekarang, dalam apa yang dikenal sebagai job hugging. Fenomena ini menandakan perubahan dari tren sebelumnya yaitu job hopping, di mana pekerja sering pindah pekerjaan untuk mencari kenaikan gaji atau pengalaman baru. Konsultan Korn Ferry mencatat bahwa banyak karyawan sekarang lebih memilih untuk tidak mengambil risiko dengan pindah pekerjaan karena pasar kerja yang lesu dan ketidakpastian politik.

Generasi milenial dan Z cenderung memilih untuk bertahan di pekerjaan mereka saat ini karena kekhawatiran sulitnya menemukan pekerjaan baru. Data dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa tingkat pengunduran diri sukarela turun menjadi 2%, level terendah dalam satu dekade. Survei ZipRecruiter juga mencatat bahwa kepercayaan pekerja terhadap ketersediaan lowongan kerja telah menurun, menunjukkan bahwa pekerja lebih enggan melepas pekerjaan yang mereka miliki.

Para ahli memahami tren job hugging ini sebagai respons alami dari pekerja di tengah ketidakpastian global. Perlambatan ekonomi juga membuat perusahaan enggan untuk berekspansi atau merekrut karyawan baru. Namun, walaupun terlihat aman, job hugging juga memiliki dampak negatif seperti hilangnya peluang kenaikan gaji dan kurangnya kemajuan karier bagi pekerja. Apabila tidak berusaha untuk berkembang, pekerja yang terlalu nyaman bisa menjadi tidak kompetitif di pasar tenaga kerja yang kembali bergairah.

Dalam situasi yang tidak menentu, pekerja perlu mempertimbangkan baik-baik dampak dari job hugging ini terhadap karier mereka. Dengan tetap beradaptasi dan terus mengembangkan kemampuan, pekerja bisa tetap bersaing di pasar kerja yang kompetitif.

Source link

Exit mobile version