Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa pemasangan alat kontrasepsi hormonal IUD dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Meskipun demikian, para ahli menegaskan bahwa risiko ini tetap rendah.
Studi yang diterbitkan di jurnal medis JAMA menganalisis catatan kesehatan ribuan wanita Denmark berusia 15 hingga 49 tahun. Ditemukan bahwa wanita yang menggunakan IUD memiliki risiko 40% lebih tinggi terkena kanker payudara, dengan sekitar 14 diagnosis tambahan untuk setiap 10.000 wanita.
Meskipun risiko ini tidak meningkat seiring dengan durasi penggunaan IUD, temuan ini mengikuti peningkatan risiko yang terkait dengan pil kontrasepsi oral. Meskipun demikian, penelitian tersebut tidak memperhitungkan seberapa sering wanita menjalani mammogram.
Dr. Eleanor Bimla Schwarz dari University of California, San Francisco, menekankan bahwa manfaat IUD jauh lebih besar daripada risikonya. IUD hormonal tidak hanya efektif dalam mencegah kehamilan, tetapi juga dapat membantu mengurangi pendarahan dan kram serta menurunkan risiko kanker endometrium.
Dr. Arif Kamal dari American Cancer Society menyoroti bahwa keputusan penggunaan kontrasepsi harus didasarkan pada kerja sama antara wanita dan dokternya. Selain itu, gaya hidup sehat seperti berolahraga lebih banyak dan membatasi asupan alkohol juga dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
Meskipun peningkatan risiko kanker payudara karena penggunaan IUD memang mengkhawatirkan, para ahli menekankan bahwa risiko keseluruhannya masih rendah. Penting bagi wanita untuk berdiskusi dengan dokter mereka untuk membuat keputusan terbaik mengenai pilihan kontrasepsi yang tersedia.