Home Gaya Hidup Dokter Jerman Mengungkap Praktik Dukun di RI, Kejutan Tak Terduga Terungkap

Dokter Jerman Mengungkap Praktik Dukun di RI, Kejutan Tak Terduga Terungkap

Ratusan tahun yang lalu, praktik dukun menjadi hal yang biasa ditemui di masyarakat Indonesia. Dokter Friedrich August Carl tertarik dengan fenomena ini ketika dia bertugas sebagai dokter di Semarang tahun 1823. Dia melihat banyak orang, termasuk orang Eropa yang tinggal di sana, memilih pergi ke dukun untuk mengatasi masalah kesehatan dan kembali sehat setelah itu.

Carl mencatat dalam “European Physicians and Botanists, Indigenous Herbal Medicine in the Dutch East Indies, and Colonial Networks of Mediation” (2008) oleh Hans Pol bahwa dukun mencoba menebak penyakit berdasarkan gejala dan memberikan obat herbal serta mantra kepada pasien. Namun, obat herbal yang digunakan hanya didasarkan pada kebiasaan dan pengalaman, bukan pengetahuan yang mendalam.

Carl kemudian meneliti obat herbal yang digunakan oleh dukun dan masyarakat umum, termasuk menjadikan dirinya dan beberapa pasien sebagai objek eksperimen. Hasil penelitiannya dia masukkan dalam buku berjudul “Pratische Waarnemingen Over Eenige Javaansche Geneesmiddelen” yang memuat daftar obat herbal yang bersanding dengan obat modern, serta memasukkan obat berdasarkan kategori penyakit yang sesuai dengan ilmu medis.

Banyak dokter dari Hindia Belanda pun mempraktikan obat herbal sebagai salah satu metode pengobatan, karena menurut mereka, solusi pengobatan penyakit moder lebih mudah dicari dengan obat herbal. Carl menjadi tokoh yang cukup dikenal sebagai dokter pertama yang membuat dan mempraktikan pedoman pengobatan herbal ala Indonesia.

Source link

Exit mobile version