Jakarta, CNBC Indonesia – Dilansir oleh News Week, mikroplastik diprediksi akan menjadi bencana lingkungan yang sangat besar, dengan polusi mikroplastik diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2040. Partikel plastik kecil ini, yang biasa berukuran kurang dari 5 milimeter, berasal dari penguraian barang plastik atau diproduksi sebagai partikel kecil untuk keperluan industri. Setiap tahun diperkirakan sekitar 40 megaton mikroplastik dilepaskan ke lingkungan.
Mikroplastik telah ditemukan di berbagai lingkungan di seluruh dunia, mulai dari air laut, sungai, tanah, air keran, makanan, hewan, udara, bahkan dalam tubuh manusia. Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik sulit untuk dihilangkan dari lingkungan dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan.
Dalam sebuah pernyataan, Joel Rindelaub, seorang dosen senior di University of Auckland, menyatakan bahwa plastik telah tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia, termasuk di tubuh manusia. Dia juga menekankan bahwa polusi plastik tidak benar-benar menghilang, melainkan hanya terurai menjadi potongan-potongan yang semakin kecil.
Paparan mikroplastik di lingkungan juga dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, dapat menyebabkan masalah pernapasan, gangguan biota usus, efek gangguan endokrin, serta toksisitas dari bahan kimia yang terkait dengan mikroplastik. Studi telah menunjukkan dampak berbahaya dari polusi mikroplastik dalam skala global, termasuk kerusakan fisik pada satwa liar serta manusia.
Para ilmuwan menyoroti perlunya pendekatan multidisiplin terhadap regulasi melalui Global Plastics Treaty untuk mengatasi sumber polusi mikroplastik. Perjanjian tersebut dijadwalkan akan menjalani putaran kelima pembahasan pada bulan November, yang menjadi kesempatan untuk tindakan internasional kolaboratif melawan mikroplastik.
Pengurangan pelepasan mikroplastik di lingkungan dianggap membantu, namun pengurangan produksi plastik secara keseluruhan juga diperlukan untuk mencegah risiko kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan. Penelitian dan tindakan untuk mengatasi masalah mikroplastik ini terus berlangsung demi keberlangsungan lingkungan yang lebih sehat.