Stroke bukan hanya risiko bagi orang tua, tetapi juga mengancam orang muda. Kasus stroke pada usia muda meningkat sebesar 67% dalam satu dekade terakhir. Hal ini memiliki dampak luas baik secara ekonomi maupun sosial, dengan memerlukan perawatan medis yang lebih lama dan biaya yang besar.
Dokter jantung, Prof. dr. Hamed Oemar, MD, PhD, Sp.JP (K) FIHA, FJCC mencatat bahwa orang muda atau yang masih produktif berpotensi mengalami stroke, bahkan ada yang masih duduk di sekolah dasar. Oleh karena itu, risiko stroke pada usia muda tidak boleh dianggap remeh.
Stroke terjadi akibat hilangnya sirkulasi darah secara tiba-tiba pada otak, menyebabkan fungsi saraf terganggu. Hal ini bisa mengakibatkan kematian sel-sel otak, serta mengganggu fungsi tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang terkena dampak.
Beberapa faktor risiko untuk stroke meliputi riwayat keluarga dengan penyakit tersebut, gangguan irama jantung, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, dan hipertensi. Namun, stroke dapat dihindari dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti pola makan yang baik, olahraga rutin, membatasi konsumsi alkohol, berhenti merokok, serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengenali faktor risiko.
Mencegah stroke pada usia muda penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar terhindar dari risiko stroke.