Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyatakan bahwa peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSPPU) alias hospital based akan mendapatkan gaji dan pendidikan gratis. Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, menjamin hal ini sebagai langkah untuk mengatasi biaya pendidikan dokter spesialis yang tinggi di Indonesia.
Menurut Budi, calon dokter spesialis yang mengikuti program hospital based akan memperoleh kesejahteraan dan tidak perlu membayar biaya pendidikan, sebagaimana sistem yang berlaku di negara lain. Hal ini diungkapkan oleh Budi saat Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSPPU di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta.
Budi juga menyatakan bahwa para calon dokter spesialis dalam program ini akan memiliki status yang jelas sebagai tenaga kontrak rumah sakit dan akan mendapatkan manfaat yang setara dengan tenaga kerja lainnya. Mereka akan mendapat perlindungan kesehatan, perlindungan hukum, jam kerja yang wajar, dan status yang layak, bukan sebagai pesuruh atau pembantu.
Program PPDS berbasis RSPPU atau hospital based diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan tujuan mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia, terutama di daerah terpencil. Saat ini, Indonesia masih memiliki rasio dokter spesialis yang rendah, yaitu 0,47 per 1.000 penduduk, jauh dari standar WHO yang menetapkan satu dokter spesialis per 1.000 penduduk.
Jokowi menyoroti masalah ini dan meminta terobosan untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Dia menyebut bahwa kekurangan dokter spesialis menjadi masalah serius, terutama di daerah terpencil. Jokowi menegaskan perlunya langkah nyata untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan solusi yang efektif.
