31.3 C
Jakarta
Saturday, October 5, 2024

BRIN reveals the reasons why rain frequently occurs in western regions of Indonesia

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan, menyatakan bahwa pertemuan massa uap air dari selatan dan utara, bersama dengan Indian Ocean Dipole (IOD) yang menuju fase negatif, menyebabkan curah hujan yang sering terjadi di bagian barat Indonesia. Posisi matahari yang bergeser meninggalkan ekuator mengakibatkan pusat tekanan rendah bergeser, sehingga banyak uap air memasuki wilayah tersebut.

Massa uap air dari Samudera Hindia di selatan Indonesia, serta massa uap air dari Pantai Utara Jawa (Pantura) dan sebagian Asia di utara Indonesia, bertemu di kawasan Jawa Barat bagian barat. Meskipun kedua massa uap air tersebut bertemu, hal ini tidak menghasilkan pembentukan pusaran angin.

Menurut Eddy, fenomena hujan juga terjadi di wilayah lain seperti Sumatera Selatan, Sumatera bagian tengah, Padang, Pekanbaru, dan daerah lainnya. Selain pertemuan dua massa udara dari selatan dan utara, nilai IOD yang memasuki fase normal atau negatif juga memperkuat curah hujan di Indonesia.

Eddy menegaskan bahwa tidak ada pengaruh dari El-Nino dan La-Nina terhadap curah hujan yang terjadi, karena hujan tersebut merupakan hasil dari kombinasi nilai IOD yang menuju fase negatif dan uap air.

Artikel ini disusun oleh Sugiharto Purnama dan diedit oleh Risbiani Fardaniah. Copyright © ANTARA 2024.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru