Pada malam tanggal 17 Agustus 2024, ratusan warga Jalan Sekar Gayam RT 04 RW 01 Kelurahan Tonatan Ponorogo mengadakan perayaan hari kemerdekaan yang tak biasa. Mereka melakukan tradisi bernama Laku Bisu, dimana mereka berjalan diam-diam sambil berzikir dan menundukkan kepala tanpa bersuara. Sebanyak 79 obor dibawa sebagai simbol peringatan HUT ke-79 RI, menjadi penerang malam secara fisik dan simbolis.
Sugiono, tokoh masyarakat setempat, menjelaskan bahwa Laku Bisu adalah ritual untuk merenungkan kehidupan dan menyambut harapan baru. Nyala obor menjadi simbol terang di tengah kegelapan hati, jiwa, dan pikiran. Warga dari berbagai kalangan bersatu dalam tradisi ini, tanpa memedulikan perbedaan dan profesi, semua bersatu dalam kebersamaan sebagai satu wilayah rukun tetangga.
Melalui semangat persatuan ini, diharapkan cinta kasih dan kemakmuran dapat tersebar dengan berkah yang selalu mengalir. Tradisi Laku Bisu merupakan bentuk koreksi diri dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, mengajak setiap individu untuk selalu menjadi terang di tengah kegelapan.