Obat kanker payudara dari Astrazeneca gagal dalam uji coba yang dilakukan oleh perusahaan farmasi asal Inggris-Swedia tersebut. Obat kanker payudara yang disebut Truqap, yang dikombinasikan dengan kemoterapi dan obat paclitaxel, tidak mencapai tujuan utamanya dalam uji coba tahap akhir untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan jenis kanker payudara secara keseluruhan.
Kanker payudara triple-negatif tetap menjadi salah satu bentuk penyakit yang sulit untuk diobati karena kurangnya target biomarker yang dapat ditindaklanjuti. Meskipun demikian, Astrazeneca menyatakan bahwa kemoterapi berbasis rejimen tetap menjadi metode pengobatan yang dapat diandalkan.
Wakil Presiden Eksekutif Litbang Onkologi AstraZeneca, Susan Galbraith, menyatakan, “Meskipun kami kecewa dengan hasil CAPItello-290, hasil ini meningkatkan pemahaman kami tentang peran jalur PI3K/AKT dalam kanker payudara.” Uji coba CAPItello-290 bertujuan untuk menguji apakah kombinasi obat tersebut dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara triple-negatif yang tidak dapat dioperasi atau telah bermetastasis dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.
AstraZeneca menjelaskan bahwa penelitian tersebut tidak berhasil mencapai tujuan baik pada populasi uji coba secara keseluruhan maupun pada subkelompok pasien dengan tumor yang memiliki perubahan biomarker spesifik.
[Image credit: Reuters/Dado Ruvic]
Sumber: CNBC Indonesia
Artikel Selanjutnya:
Heboh Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca, WHO: Dapat Ancam Jiwa
(emy/wur)
