Kasus penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak kurang mendapat banyak perhatian. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar 12 ribu bayi menderita penyakit jantung kongestif, di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 6 ribu anak yang mendapatkan penanganan, sementara sisanya tidak tertangani dan berujung pada kematian.
Menurut Dr. dr. Budi Rahmat, Sp.BTKV, Subps.JPK(K) dari Rumah Sakit Harapan Kita, penyakit jantung bawaan pada anak dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dan menyampaikan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menghambat tumbuh kembang anak dan berpotensi berakibat fatal.
Penyebab dari penyakit jantung bawaan pada anak sebagian besar berkaitan dengan masalah yang terjadi selama kehamilan, di mana masa kehamilan mempengaruhi perkembangan jantung anak. Faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung bawaan antara lain efek samping obat-obatan, diabetes, konsumsi alkohol, faktor keturunan, dan adanya infeksi.
Salah satu penyebab umum dari gagal jantung kongestif adalah penyakit arteri koroner. Faktor risiko untuk penyakit arteri koroner meliputi kadar kolesterol dan/atau trigliserida tinggi dalam darah, tekanan darah tinggi, pola makan buruk, gaya hidup kurang aktif, diabetes, merokok, kelebihan berat badan atau obesitas, stres, dan lain sebagainya.