Kementerian Kesehatan Rwanda melaporkan bahwa telah terjadi 26 kasus penyakit Marburg dan delapan kematian sejak awal epidemi, Minggu (29/9/2024) waktu setempat. Gejala yang dialami oleh para pasien termasuk demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah, dan diare. Masyarakat diminta untuk mengurangi kontak erat dengan orang yang bergejala serta meningkatkan kebersihan.
Menteri Kesehatan Rwanda, Sabin Nsanzimana, menyatakan bahwa kasus Marburg didominasi oleh petugas kesehatan di instalasi rawat intensif (ICU). Penyakit virus Marburg termasuk penyakit yang sangat ganas dengan rasio kematian hingga 88 persen. Gejala yang muncul bisa berupa demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise.
Penyakit ini ditularkan dari kelelawar buah ke manusia dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Sebelumnya, Tanzania dan Uganda juga melaporkan kasus Marburg. Tanzania melaporkan kasus Marburg pada 2023 dan tiga orang di Uganda meninggal dunia akibat Marburg pada 2017.
Referensi:
https://cnbcindonesia.com/lifestyle/20241002161000-35-576429/video-parle-resto-cafe-level-up-experience-kuliner-indonesia
