27.2 C
Jakarta
Thursday, July 4, 2024

Penjelasan Kementerian Kesehatan Mengenai Bayi di Sukabumi Setelah Melakukan Imunisasi – Sehat Negeriku

Pada tanggal 25 Juni 2024, Kementerian Kesehatan RI menerima laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Seorang bayi laki-laki bernama MKA meninggal beberapa jam setelah menerima empat jenis vaksin: BCG, DPT-HB-Hib, Polio, dan Rotavirus. Bayi tersebut lahir dengan bantuan bidan dan sudah mendapatkan vitamin K serta vaksin hepatitis B. Namun, setelah lahir, bayi tersebut tidak pernah dibawa ke Puskesmas dan baru dibawa saat berusia hampir 3 bulan untuk mendapatkan imunisasi.

Imunisasi yang diberikan ke bayi MKA merupakan imunisasi ganda, yaitu pemberian lebih dari satu jenis vaksin dalam sekali kunjungan. Ada 18 anak lain yang mendapatkan imunisasi pada hari tersebut, termasuk 3 anak yang juga mendapatkan keempat jenis vaksin yang sama namun dalam kondisi sehat.

Setelah menerima imunisasi, bayi MKA pulang ke rumah dan kemudian menunjukkan gejala tubuh yang melemah. Orangtuanya segera menghubungi Puskesmas, namun nyawa bayi MKA tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2024. Keluarga bayi tersebut menginginkan agar kasus kematian tersebut diselidiki lebih lanjut.

Komda KIPI Jawa Barat dan Komnas KIPI melakukan audit kausalitas namun belum dapat menentukan penyebab kematian tanpa autopsi. Keluarga bayi MKA tidak bersedia untuk melakukan autopsi dan mencabut tuntutan polisi serta kuasa hukum. BPOM RI telah mengambil sampel vaksin yang disuntikkan ke bayi MKA untuk dilakukan uji kualitas.

Pemberian imunisasi ganda diamini oleh ITAGI dan IDAI sebagai cara yang aman dan efektif. CDC Amerika Serikat juga menyatakan bahwa menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Di Indonesia, manfaat dari imunisasi ganda antara lain memberikan perlindungan secepat mungkin, efisiensi, mengurangi trauma pada anak, dan meningkatkan efisiensi serta cakupan imunisasi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru