Met Gala merupakan salah satu agenda fesyen terbesar dan bergengsi di dunia yang digelar di Amerika Serikat (AS) pada Senin malam waktu setempat. Para selebriti papan atas berlomba-lomba mengenakan busana mewah dan unik sesuai dengan tema “The Garden of Time (Taman Waktu)” yang ditentukan. Namun, acara ini diselingi dengan demonstrasi pro-Palestina di luar Gedung Metropolitan Museum of Art di New York.
Para demonstran membawa pesan yang menuntut akhir pendudukan di Palestina dan mengangkat isu genosida. Mereka menyuarakan bahwa tanpa pembebasan, tidak ada ruang untuk perayaan. Pada saat yang sama, acara Met Gala disandingkan dengan film The Hunger Games yang membahas kesenjangan kelas, hak istimewa, dan perjuangan revolusioner.
Analogi antara Met Gala dan Capitol dalam film Hunger Games juga diperbincangkan oleh netizen. Mereka menyebut bahwa Met Gala adalah acara mewah di tengah situasi perang dan penderitaan yang terjadi, mirip dengan Distrik 9 dalam film tersebut. Media Turki, TRT, juga memuat bagaimana pengguna media sosial menyoroti peristiwa pemboman di Rafah selama acara Met Gala.
Kritik terhadap Met Gala semakin berkembang di media sosial, dengan netizen menyoroti ketidaktelitian dalam memprioritaskan acara fesyen di tengah konflik dan krisis kemanusiaan. Mereka menegaskan bahwa masalah kemerdekaan Palestina jauh lebih penting daripada acara fesyen mewah seperti Met Gala.
