Kasus penyakit cacar monyet atau Mpox menjadi sorotan dunia karena munculnya varian baru yang menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala-gejala Mpox pada anak karena penyakit ini dapat menular ke manusia.
Di bulan Agustus 2024, Swedia, Filipina, dan Thailand melaporkan peningkatan kasus Mpox pada manusia di luar Afrika. Swedia dan Thailand menjadi negara pertama di luar Afrika yang melaporkan kasus Mpox varian baru, Clade 1. Penyebaran Mpox terutama melalui kontak dekat, termasuk kontak seksual, dan varian ini telah menyebar ke berbagai negara seperti Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Gejala Mpox biasanya ditandai dengan ruam, gejala mirip flu, dan demam. Namun, dalam beberapa kasus, pasien hanya mengalami ruam, demam, dan flu tanpa ruam. Anak-anak dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi mengalami gejala parah Mpox. Penularan pada anak bisa terjadi melalui kontak kulit-ke-kulit, seperti berpelukan, mengasuh, atau berbagi tempat tidur. Virus Mpox juga dapat menyebar melalui plasenta, kontak dengan cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi.
Gejala Mpox pada anak antara lain:
1. Gejala seperti flu, seperti demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, menggigil, dan berkeringat.
2. Ruam yang mulai muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
3. Kelelahan dan sakit kepala.
4. Kesulitan menelan saat munculnya lesi orofaring.
5. Pembengkakan kelopak mata jika terjadi lesi di dekat atau di dalam mata.
6. Sakit punggung yang muncul dalam waktu 5-21 hari setelah terpapar.
7. Kelelahan umum.
8. Nyeri sendi.
9. Pembengkakan kelenjar getah bening sebagai tanda sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.
Penting bagi orang tua untuk mengenali gejala Mpox pada anak dan segera menghubungi tenaga medis jika anak mengalami gejala tersebut.