Terong merupakan sayuran yang populer di berbagai hidangan karena kandungan serat, vitamin, dan antioksidannya. Meskipun memiliki manfaat kesehatan, terong juga memiliki sifat unik yang dapat mempengaruhi tubuh secara individual.
Meskipun umumnya aman dikonsumsi, ada beberapa kelompok yang disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi terong. Terong dianggap sebagai makanan dengan protein yang tidak lengkap karena tidak memiliki satu atau lebih asam amino esensial yang ditemukan dalam protein hewani.
Beberapa kelompok yang sebaiknya menghindari mengonsumsi terong adalah:
1. Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap terong, yang dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan atau gatal pada mulut dan tenggorokan, kemerahan atau ruam pada kulit, dan masalah pencernaan.
2. Masalah Ginjal: Individu dengan riwayat batu ginjal atau masalah ginjal lainnya sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat seperti terong. Mengurangi asupan oksalat dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal lebih lanjut.
3. Orang dengan Kadar Zat Besi Rendah: Orang yang memiliki kadar zat besi rendah disarankan untuk tidak mengonsumsi terong terlalu sering karena kandungan nasunin, antioksidan yang terdapat dalam kulit terong, dapat mengikat dan mengeluarkan zat besi dari tubuh, sehingga tubuh tidak dapat memanfaatkan zat besi dengan optimal.
Dengan demikian, meskipun terong memiliki banyak manfaat, beberapa kelompok orang sebaiknya memperhatikan konsumsi terong agar tidak menimbulkan efek samping atau masalah kesehatan tertentu.
