Banyak lulusan baru (fresh graduate) Generasi Z mengeluh sulit mendapat pekerjaan. Sebuah survei terbaru menemukan bahwa enam dari 10 perusahaan telah memecat fresh graduate. Platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent, mengungkapkan bahwa alasan di balik keputusan memecat fresh graduate antara lain kurang motivasi, kurang profesionalisme, dan keterampilan komunikasi yang buruk.
Kepala Penasihat Pengembangan Karier dan Pendidikan Intelligent, Huy Nguyen, menyatakan bahwa banyak fresh graduate kesulitan menghadapi lingkungan kerja yang berbeda dari saat mereka belajar. Perusahaan juga melaporkan bahwa Gen Z sulit mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.
Selain itu, ada temuan bahwa pekerja Gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama pencarian kerja. Hal ini memicu kesulitan bagi Gen Z dalam memasuki dunia kerja yang lebih mandiri.
Ada 10 alasan utama perusahaan memecat karyawan Gen Z, antara lain kurangnya motivasi, profesionalisme, keterampilan organisasi, keterampilan komunikasi, kesulitan menerima feedback, kurangnya pengalaman kerja relevan, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan teknis, ketidakcocokan budaya, dan kesulitan bekerja dalam tim.
Untuk meningkatkan peluang diterima bekerja, perusahaan menekankan pentingnya kualitas seperti inisiatif, sikap positif, etos kerja yang kuat, mudah beradaptasi, terbuka terhadap masukan, keterampilan teknis, keterampilan interpersonal, pengalaman magang, pengalaman kerja, media sosial yang sesuai dengan pekerjaan, dan menghindari politik.
Dengan meningkatkan kualitas tersebut, Gen Z dapat lebih berhasil dalam mencari pekerjaan dan mempertahankan posisi kerja mereka.