Penyakit cacar monyet atau monkeypox, yang merupakan anggota keluarga virus orthopox, telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini dilakukan karena ada peningkatan kasus di Afrika, dengan lebih dari 14 ribu kasus dan 524 kematian tercatat sepanjang tahun 2024, terutama di Kongo.
CDC Afrika melaporkan bahwa penyakit cacar monyet telah menyebar ke 13 negara di Afrika, dengan peningkatan jumlah kasus sebesar 160 persen dan kematian sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penyakit ini juga telah teridentifikasi di beberapa negara di Afrika Timur, termasuk Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Pada awal 2024, diketahui bahwa telah muncul jenis baru penyakit cacar monyet di Kongo yang memiliki gejala ringan pada alat kelamin dan lebih mudah menyebar. Peneliti mengkhawatirkan potensi penyebaran penyakit ini di Afrika dan sekitarnya.
Selama wabah penyakit cacar monyet pada 2022, mayoritas kasus dialami oleh laki-laki gay dan biseksual, tetapi pada tahun ini, anak-anak di bawah usia 15 tahun menjadi korban utama penyakit ini. Save the Children’s Congo mengkhawatirkan penyebaran penyakit di kamp-kamp pengungsi yang padat di bagian timur Kongo.
Belum diketahui dengan pasti mengapa jumlah kasus anak-anak yang terkena monkeypox di Kongo sangat tinggi, tetapi faktor-faktor seperti rentan pada anak-anak dan kondisi sosial masyarakat seperti kepadatan penduduk dan paparan orang tua yang tertular penyakit dapat menjadi penyebabnya. WHO telah mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat untuk memobilisasi upaya penanggulangan penyakit ini dengan cepat dan tegas.