Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menghadiri diskusi publik Koalisi Pemuda Jakarta (Kopaja) di Rawamangun, Jakarta, Kamis (17/10). Saat acara tersebut, Pramono Anung mendengarkan curhat dari seorang ibu yang merupakan mantan kepala sekolah PAUD. Ibu tersebut mengungkapkan bahwa selama 15 tahun mengajar, ia tidak pernah menerima gaji meskipun mengajar kepada murid-murid dari keluarga tidak mampu. Ia juga menyatakan bahwa pembagian rapor dilakukannya secara gratis dan uang sekolah dianggap tidak penting baginya.
Ibu tersebut bernama bu Nurhaida, yang merasa keberatan karena tidak mendapatkan gaji dari RW selama 15 tahun. Ia meminta perhatian dari Pramono Anung untuk memperhatikan nasib guru PAUD seperti dirinya, dengan harapan akan ada kenaikan insentif seperti yang dijanjikan untuk Jumantik dan Dasawisma.
Pramono Anung menanggapi curhat ibu Nurhaida dengan menyatakan bahwa ada kesalahan dalam sistem pendataan yang harus diperbaiki. Ia berjanji bahwa jika terpilih sebagai gubernur, ia akan memperhatikan nasib guru-guru PAUD dan memberikan apresiasi yang pantas untuk mereka yang telah berjuang dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini.
Pramono Anung menegaskan bahwa orang-orang seperti ibu Nurhaeda, yang telah mengabdikan hidupnya untuk PAUD, seharusnya mendapatkan penghargaan yang layak dari negara.