Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) saat ini sudah tidak asing lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks pekerjaan. Meskipun dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat, penggunaan AI masih menjadi alasan kekhawatiran bagi sebagian karyawan.
Menurut laporan terbaru dari Perusahaan AI Anthropic dan platform manajemen kerja Asana, sekitar 5.007 pekerja di AS dan Inggris mengungkapkan pandangan mereka tentang adopsi AI di tempat kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari seperempat responden khawatir akan dianggap “malas” atau “penipu” jika menggunakan AI di tempat kerja. Selain itu, sepertiga dari mereka juga merasa khawatir AI akan menggantikan peran manusia secara keseluruhan.
Rebecca Hinds, kepala Work Innovation Lab Asana, menyatakan bahwa kekhaatiran ini sebagian disebabkan oleh kurangnya panduan yang jelas dari perusahaan tentang penggunaan AI. Meskipun tingkat adopsi AI di tempat kerja terus meningkat di AS dan Inggris, kurangnya pelatihan dan komunikasi dari perusahaan terkait penggunaan AI menyebabkan ketidakpastian di antara pekerja.
Sebagian besar pekerja melaporkan peningkatan produktivitas setelah menggunakan AI generatif, namun sebagian besar dari mereka tidak menerima pelatihan resmi terkait penggunaan teknologi tersebut. Perusahaan juga perlu memperhatikan bagaimana AI akan mengubah peran pekerja dan memberikan pemahaman yang jelas kepada karyawan.
Di sisi lain, terdapat kesenjangan antara persepsi eksekutif dan pekerja individu tentang penggunaan AI. Meskipun sebagian eksekutif melaporkan adanya anggaran khusus untuk investasi dalam perangkat AI generatif bagi karyawan, hanya sedikit pekerja yang merasakan hal yang sama. Hinds menekankan bahwa ketakutan ini umumnya muncul pada perusahaan yang baru menerapkan AI, namun dengan adanya panduan yang jelas, kekhawatiran tersebut dapat dikurangi.
Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan, komunikasi yang jelas, dan pemahaman tentang peran AI dalam lingkungan kerja agar karyawan merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam menggunakan teknologi tersebut.