Victoria’s Secret Fashion Show telah kembali digelar di New York setelah hiatus selama hampir enam tahun. Acara ini telah mendapatkan perhatian besar dari para pecinta fesyen di seluruh dunia. Sebelumnya, fashion show tersebut dihentikan pada tahun 2019 karena kontroversi dan penurunan angka penjualan.
Salah satu kontroversi yang melanda Victoria’s Secret adalah pernyataan mantan CMO, Edward Razek, yang menolak melibatkan model transgender dan model dengan tubuh berukuran besar dalam fashion show mereka. Hal ini menyebabkan Victoria’s Secret dihujani kritik atas budaya misogini, perundungan, dan pelecehan yang dijalankan.
Namun, sekarang Victoria’s Secret telah kembali dengan citra yang lebih inklusif. Acara kembali ini dipimpin oleh para perempuan dan didesain untuk merayakan pertumbuhan merek tersebut selama enam tahun terakhir. Mereka juga menanggapi kekhawatiran aktivis hewan dan lingkungan dengan mengumumkan bahwa sayap yang dikenakan oleh para model tidak terbuat dari bulu asli.
Chief Design Officer Victoria’s Secret, Janie Schaffer, menyatakan bahwa Victoria’s Secret Fashion Show kali ini akan lebih besar dan lebih baik dari sebelumnya. Mereka berusaha memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan mereka, yaitu kemewahan, mode, kebahagiaan, sayap, dan hiburan, namun dengan lensa yang modern dan kuat.
Dengan demikian, kembalinya Victoria’s Secret Fashion Show pada tahun 2024 ini telah menuai perhatian besar dari pemirsa dan pecinta fesyen di seluruh dunia. Mereka berharap acara ini akan memberikan pengalaman yang lebih inklusif dan menyenangkan bagi semua orang yang menyaksikannya.