Sebanyak dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni Burhan (40), warga Nunggi meninggal akibat tertimbun tanah longsor dan Hermawati (40), Wora meninggal akibat terseret banjir bandang, sementara enam orang lainnya hingga saat ini belum ditemukan. Para korban yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Ibrahim (80), Aisah (3), Ariani (35), Fahri (4), Algifari (4), dan Juliana (30), yang semuanya merupakan warga Nanga Wera. Tim penyelamat dari berbagai instansi seperti Tagana, BPBD, TNI, Polri, Tim SAR, Pol PP bersama masyarakat masih berupaya melakukan pencarian terhadap para korban yang hilang akibat bencana tersebut.
Dinas Sosial (Dinsos) NTB telah mengirimkan bantuan logistik dan tim asesmen untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bima. Bantuan logistik berupa kasur, selimut, peralatan dapur, makanan siap saji dan perlengkapan lainnya telah diberangkatkan ke lokasi terdampak untuk membantu kebutuhan masyarakat. Sementara itu, korban meninggal akan mendapatkan santunan bagi ahli waris setelah proses administrasi diurus dan diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Tagana Kabupaten Bima menyebutkan bahwa banjir bandang dan tanah longsor terjadi akibat tingginya curah hujan pada Minggu (2/2). Sebanyak delapan orang dilaporkan hilang dan 99 warga harus mengungsi akibat bencana tersebut. Tim SAR bekerjasama dengan Tagana, TNI, POLRI, BPBD, Satpol PP dan warga setempat melakukan evakuasi korban dan distribusi bantuan kepada pengungsi. Proses pencarian korban yang hanyut di wilayah terdampak masih terus dilakukan dengan koordinasi instansi terkait.