Polusi udara di Jakarta memiliki dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru. Penyakit jantung juga menjadi konsekuensi serius dari paparan polusi udara. Kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan penderita penyakit kronis rentan terhadap dampak polusi udara dan memerlukan perlindungan yang serius. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah mendirikan 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) untuk memantau kualitas udara di sejumlah wilayah administrasi. Data dari pemantauan SPKU ditampilkan melalui platform pemantauan kualitas udara yang diperbarui sesuai dengan standar nasional yang berlaku. Pemantauan ini penting untuk memastikan kesadaran dan perlindungan terhadap kesehatan masyarakat dari dampak polusi udara yang terus meningkat.
