Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa pemerintah Jakarta aktif menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi bencana banjir. Pernyataan ini disampaikan dalam webinar nasional dengan tema “Refleksi Banjir Jabodetabek: Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem” yang juga memperingati Hari Meteorologi Dunia 2025. Pramono menekankan pentingnya penggunaan data BMKG dalam mengantisipasi banjir akibat curah hujan tinggi maupun banjir setempat.
Beliau juga menegaskan bahwa Pemerintah Jakarta telah melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap potensi banjir yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Selain mengandalkan data cuaca, Pemprov Jakarta melalui BPBD juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk melindungi masyarakat dari dampak cuaca ekstrem. Pramono menjelaskan bahwa dengan bantuan pesawat terbang, mereka melakukan penyemaian awan untuk mengatur distribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di satu wilayah.
Tak ketinggalan, Pramono juga memperkenalkan teknologi terbaru dalam sistem peringatan dini, yaitu BMKG Signature khusus untuk wilayah Jakarta. Teknologi ini diklaim memiliki keunggulan dalam memberikan informasi cuaca yang akurat. Dengan berbagai langkah ini, Pemerintah Jakarta terus berupaya menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat dari ancaman banjir serta cuaca ekstrem.
