Universitas Harvard menjadi salah satu kampus populer dan favorit di dunia. Meskipun begitu, saat ini jumlah peminatnya sedang menurun.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), penerimaan mahasiswa baru di Universitas Harvard telah mencapai level terendah dalam empat tahun terakhir. Di sisi lain, universitas-universitas Ivy League lainnya melaporkan lonjakan jumlah pelamar yang signifikan.
Harvard mengumumkan bahwa jumlah pendaftar program sarjana untuk angkatan 2028 sebanyak 54.008 orang. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai hampir 57.000 pendaftar, serta dari dua tahun sebelumnya yang masing-masing sekitar 61.000 dan hampir 58.000 pendaftar.
Penurunan total pelamar sebesar 5% ini ditandai oleh penurunan pendaftaran awal ke Harvard sebesar 17%.
Alasan dari penurunan ini tidak sepenuhnya jelas, namun beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya antara lain adalah kacauan yang terjadi setelah serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober lalu, pengunduran diri presiden universitas, dan pembatasan Mahkamah Agung terkait pertimbangan ras dalam penerimaan mahasiswa.
Perselisihan terkait perang Israel-Hamas turut memecah kampus di Cambridge, Massachusetts, dengan tensi yang meningkat antara mahasiswa pro-Palestina dan pro-Yahudi. Harvard dan universitas lainnya mengalami protes terkait peristiwa ini, menyebabkan kebingungan di kalangan pimpinan universitas dalam menanggapi situasi tersebut.
Harvard, bersama dengan beberapa universitas lainnya, juga menghadapi kekhawatiran terkait meningkatnya kasus antisemitisme di kampus. Mantan Presiden Harvard, Claudine Gay, mengundurkan diri setelah dituduh melakukan plagiarisme dan tidak merespons kasus antisemitisme dengan cepat.
Sebuah komite DPR yang dipimpin oleh anggota Kongres dari Partai Republik sedang melakukan investigasi terkait respon Harvard terhadap antisemitisme. Investigasi ini juga melibatkan universitas-universitas lain seperti Rutgers University dan University of California, Berkeley. Beberapa donor dan dewan alumni Harvard menyatakan ketidakpuasan terhadap upaya universitas dalam melindungi siswa Yahudi dari pelecehan.
Setelah keputusan Mahkamah Agung terkait tindakan afirmatif, beberapa siswa sekolah menengah merasa kebingungan dalam memilih universitas.
Tingkat penerimaan Harvard untuk angkatan 2028 mencapai 3,6%, tingkat tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Jumlah siswa yang diterima sebanyak 1.937 orang, terendah dalam satu dekade terakhir.
Meskipun Harvard mengalami penurunan jumlah pendaftar, universitas Ivy League lainnya melaporkan peningkatan pendaftar. Universitas Pennsylvania dan Universitas Yale mencatat jumlah pendaftar tertinggi dalam sejarah mereka, masing-masing lebih dari 65.000 dan sekitar 57.000 pendaftar.
Dartmouth College melaporkan sekitar 32.000 pendaftar. Sedangkan pendaftaran ke Universitas Columbia juga mengalami peningkatan menjadi sekitar 60.000 dari tahun sebelumnya.