Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (Unesco) telah menetapkan tiga warisan dokumenter asal Indonesia sebagai Memory of the World for Asia and Pasific di Ulan Bator. Ketiga warisan tersebut terdiri dari naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol, arsip Indarung Semen Padang, dan arsip mengenai Indonesian Sugar Research Institut dari tahun 1887-1986.
Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol diajukan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, arsip Indarung Semen Padang diajukan oleh PT Semen Padang, sedangkan arsip tentang Indonesian Sugar Research Institut tahun 1887-1986 diajukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Jawa Timur serta Balai Penelitian Gula Indonesia.
Dengan pengakuan ketiga dokumen tersebut sebagai Memory of the World for Asia and Pasific, Perpusnas mendorong upaya pelestarian warisan budaya ini. Penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pelestarian dan penyebaran informasi mengenai ketiga dokumen tersebut agar semakin dikenal luas oleh masyarakat.
Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol memiliki nilai signifikan baik secara nasional maupun global, karena isinya mengenai kedamaian dan konsiliasi. Dokumen ini diakui sebagai satu-satunya di dunia, sehingga menjadi sangat langka dan istimewa.
Pelestarian warisan budaya seperti ini penting karena telah diakui secara internasional, dan upaya pelestariannya harus terus dilakukan agar warisan tersebut tetap terjaga untuk generasi mendatang.