30.9 C
Jakarta
Tuesday, June 24, 2025

Tren Bullish Terus Lanjut, Tarif Dagang dan Data Ekonomi AS Mempengaruhi Kripto?

Pakar ekonomi jaringan Bitcoin, Timothy Peterson, masih optimis tentang prospek Bitcoin (BTC) di masa depan. Menurut laporan dari Cointelegraph, Peterson memprediksi bahwa kemungkinan harga Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, akan mencapai level tertinggi baru dalam waktu sembilan bulan ke depan. Dalam sebuah posting di media sosial pada tanggal 25 Maret 2025, Peterson menyoroti posisi BTC saat ini yang berada dekat dengan titik terendah historisnya. Menurut analisisnya, Bitcoin saat ini ada di ambang bawah 25%, memberikan peluang yang besar untuk kenaikan harga. Peterson juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan 50% Bitcoin akan mengalami kenaikan lebih dari 50% dalam waktu dekat.

Pernyataan Peterson ini didukung oleh studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja bullish Bitcoin terjadi pada bulan April dan Oktober, dengan rata-rata kenaikan masing-masing sebesar 12,98% dan 21,98% selama dekade terakhir. Sebuah posting terbaru dari analis anonim Crazzyblockk di CryptoQuant melaporkan bahwa harga Bitcoin yang sudah direalisasikan untuk jangka pendek sekitar USD 91.000, sementara sebagian besar alamat yang aktif memiliki basis biaya antara USD 84.000 dan USD 85.000. Adanya penurunan di bawah basis biaya tersebut dapat memicu penjualan, menjadikan kisaran USD 84.000 hingga USD 85.000 sebagai zona likuiditas yang penting.

Crazzyblockk juga mengingatkan bahwa level basis biaya onchain ini merupakan zona keputusan yang dapat mempengaruhi psikologi pasar. Pedagang dan investor disarankan untuk memantau reaksi harga di zona tersebut dengan cermat untuk mengukur kekuatan tren dan potensi pembalikan. Sebagai disclaimer, setiap keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan disarankan untuk melakukan riset dan analisis sebelum membeli atau menjual aset kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru