Home Gaya Hidup Transformasi Abdullah Al Qasemi: Dari Tokoh Islam Arab Menjadi Ateis

Transformasi Abdullah Al Qasemi: Dari Tokoh Islam Arab Menjadi Ateis

Timur Tengah pernah dihebohkan oleh Abdullah Al Qasemi pada tahun 1950-an. Dia awalnya dikenal sebagai tokoh intelektual dan pemikir Islam, namun kemudian berubah menjadi seorang ateis yang menentang ajaran Islam.

Abdullah Al Qasemi lahir pada tahun 1907 di Buraydah, Arab Saudi. Sejak kecil, dia dididik dengan nilai-nilai agama Islam oleh ayahnya. Meskipun demikian, Qasemi tumbuh menjadi seorang yang religius dan cerdas. Dia belajar ilmu hadis, hukum Islam, serta bahasa dan sastra Arab. Keberbakatannya membawanya kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Selama berkuliah, Qasemi dikenal sebagai seorang intelektual yang mengusung gagasan baru tentang pola pikir bangsa Arab. Dia mendorong negara-negara Arab untuk mengutamakan rasionalitas dan meninggalkan pemikiran mitologis. Selain itu, Qasemi juga membela gerakan Salafi yang menolak bid’ah dan mendukung penerapan syariat Islam.

Namun, dukungannya terhadap gerakan Salafi membuatnya diusir dari Al-Azhar pada tahun 1931. Setelah itu, pemikiran Qasemi berubah drastis. Dari seorang yang religius dan pendukung Salafi, dia beralih menjadi seorang ateis yang tidak mengakui adanya Tuhan. Karya-karyanya yang kontroversial, seperti “The Lie to See God Beautiful”, mempertanyakan rasionalitas dan dogma agama.

Keputusannya menjadi ateis membuatnya menjadi musuh masyarakat dan sering kali menjadi sasaran pembunuhan. Pemerintah Mesir bahkan memberlakukan “persona non grata” dan mengusirnya pada tahun 1954. Upaya Qasemi untuk menyebarkan ajaran liberalisme dan menentang agama akhirnya berakhir pada tahun 1996 karena kanker.

Abdullah Al Qasemi meninggalkan warisan kontroversial dalam dunia pemikiran dan agama di Timur Tengah.

Source link

Exit mobile version