Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Geofisikawan UB Berikan Tips Menghadapinya
Malang (beritajatim.com) – Fenomena panas ekstrem saat ini sedang melanda Indonesia dan beberapa negara lain. Diperkirakan kondisi ini akan terjadi hingga Oktober 2024 mendatang.
Profesor Geofisika dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Adi Susilo, menjelaskan bahwa meskipun terjadi panas ekstrem, bukan berarti tidak ada hujan. Namun, hujan yang turun tidak dengan intensitas tinggi.
“Bukan hujan yang menyebabkan banjir atau sebagainya,” ujar Prof. Adi.
Untuk menghadapi fenomena panas ini, Prof. Adi memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Mengingat dampak dari suhu udara yang ekstrem ini tidak baik bagi kesehatan.
1. Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan
Panas yang terjadi saat ini disebabkan oleh sinar matahari yang langsung mengenai permukaan bumi tanpa halangan. Akibatnya, panas terasa menyengat di kulit. Disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan lebih sering berada di dalam ruangan.
2. Gunakan Pakaian Berlengan dan Hindari Warna Hitam
Jika tidak mungkin mengurangi aktivitas di luar ruangan, disarankan untuk menggunakan pakaian lengan panjang dan hindari pakaian berwarna hitam. Pakaian hitam dapat menyerap panas, membuat keringat keluar lebih mudah dan menyebabkan dehidrasi.
3. Siapkan Payung atau Pakai Topi
Menyiapkan payung atau memakai topi untuk menutupi kepala juga disarankan. Penggunaan payung atau topi dapat mengurangi paparan langsung sinar matahari ke kulit.
Prof. Adi juga menjelaskan bahwa suhu panas di Indonesia merupakan fenomena akibat dari gerak semu matahari yang terjadi setiap tahun. Gelombang panas belakangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gerak semu matahari yang berada di atas lintang tertentu.