Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia berharap agar semua jemaah haji dapat menjalani ibadah tanpa mengalami sakit berat di tengah cuaca panas Arab Saudi. Untuk itu, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI memantau kesehatan jemaah dengan riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan jantung. Jemaah yang masuk kategori risiko tinggi akan menjadi kelompok prioritas dengan pemantauan kesehatan rutin dan penyediaan obat-obatan.
Jemaah haji diingatkan untuk minum obat secara teratur dan membawa obat rutin mereka selama 40 hari di Tanah Suci. Pusat Kesehatan Haji juga menyediakan obat dan perbekalan kesehatan dalam kondisi darurat apabila jemaah lupa membawa obat pribadi.
Selain itu, jemaah haji juga diingatkan untuk makan, minum, dan istirahat secara teratur. Mereka perlu memperhatikan cuaca panas di Arab Saudi dengan menggunakan alat pelindung diri dan minum air putih secara cukup. Kapuskes Haji juga menekankan pentingnya menjaga cairan tubuh agar tetap stabil dengan minum air putih secara teratur, bahkan sebelum merasa haus.
Dengan menjaga pola minum obat, pola makan dan minum yang teratur, serta istirahat yang cukup, diharapkan jemaah haji dapat mengendalikan faktor risiko penyakit dan aktivitas selama menjalani ibadah haji di Arab Saudi.