Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Gorontalo akan mengirim tim untuk menyelidiki dugaan perundungan siswa di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo. Kepala Disdik Provinsi Gorontalo, Rusli Wahjudewey Nusi, menyatakan bahwa mereka belum menerima informasi resmi terkait insiden tersebut, namun tim akan segera diturunkan untuk melakukan pendataan.
SMA Terpadu Wira Bhakti adalah sekolah swasta yang dioperasikan oleh yayasan. Kasus kekerasan di lingkungan sekolah dapat ditangani oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang ada di setiap sekolah.
Sebelumnya, puluhan siswi yang merupakan taruni di SMA Terpadu Wira Bhakti melarikan diri dari asrama sekolah dengan alasan dugaan perundungan oleh senior mereka. Salah satu orang tua siswi, Sera, mengatakan bahwa siswi-siswi tersebut merasa tertekan dan diperlakukan tidak manusiawi oleh senior mereka.
Beberapa perlakuan yang dilaporkan oleh siswi-siswi tersebut termasuk duduk dengan posisi kaki dilipat ke samping dalam waktu yang lama serta diwajibkan bergerak cepat saat dipanggil oleh senior mereka. Seorang siswi bahkan mengalami cedera serius karena terjatuh dari tangga saat terburu-buru mengikuti perintah senior.
Kepala Sekolah SMA Terpadu Wira Bhakti, Marwan Potale, telah mengizinkan para siswi untuk kembali ke keluarga masing-masing sebagai langkah pencegahan. Pihak sekolah masih menunggu para siswi untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait insiden ini sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Marwan menegaskan bahwa pihak sekolah akan menangani masalah ini secara profesional dan berharap insiden serupa tidak terulang di masa depan. Mereka juga akan bekerja sama dengan orang tua siswi untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.