26.7 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Tiga Jenis Sistem Power Steering pada Mobil, Yang Mana yang Memerlukan Oli?

Power steering adalah fitur penting dalam mobil modern yang menggunakan teknologi untuk membantu mengurangi usaha yang dibutuhkan untuk memutar roda kemudi. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk mengendalikan mobil dengan lebih mudah, ringan, dan nyaman.

Terdapat beberapa jenis power steering yang umum digunakan dalam kendaraan saat ini, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulan tersendiri. Di antara jenis-jenis tersebut, terdapat 3 jenis power steering yang umum digunakan, yaitu:

1. Power Steering Hidrolik: Jenis power steering ini menggunakan cairan hidrolik untuk membantu pengemudi dalam mengendalikan mobil. Ketika pengemudi memutar stir, pompa power steering mengalirkan cairan hidrolik ke dalam silinder power steering untuk mempermudah memutar roda kemudi. Keunggulan dari power steering hidrolik adalah responsivitas yang baik dan kemampuannya untuk memberikan umpan balik yang solid kepada pengemudi.

2. Electric Power Steering (EPS): Jenis power steering ini semakin populer dalam kendaraan modern. Berbeda dengan power steering hidrolik yang menggunakan cairan hidrolik, EPS menggunakan motor listrik untuk membantu mengendalikan mobil. Keuntungan utama dari EPS adalah efisiensi energinya yang lebih baik dibandingkan dengan power steering hidrolik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi.

3. Power Steering Hybrid: Merupakan sistem kemudi yang menggunakan kombinasi antara sistem hidrolik dan elektrik. Sistem ini menggunakan pompa hidrolik untuk menggerakkan cairan hidrolik ke roda kemudi melalui pipa dan selang, serta motor listrik yang menggerakkan roda kemudi melalui selang dan komponen elektronik.

Power steering yang menggunakan oli biasanya merupakan bagian dari kategori power steering hidrolik. Cairan hidrolik yang umumnya berupa oli atau fluida hidrolik khusus digunakan untuk mengalirkan tenaga dari roda kemudi ke bagian lain dalam sistem kemudi seperti rack and pinion atau gear box. Fungsi dari cairan hidrolik ini adalah untuk mengurangi gesekan dan memfasilitasi pergerakan komponen-komponen dalam sistem, sehingga meminimalkan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda kemudi.

Pergantian oli pada sistem power steering hidrolik sebaiknya dilakukan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh produsen mobil masing-masing. Umumnya, rekomendasi penggantian oli power steering biasanya berkisar antara 40.000-50.000 km, namun dapat berbeda tergantung pada model dan tahun pembuatan mobil, kondisi penggunaan mobil, lingkungan tempat mobil dipakai, dan kondisi oli itu sendiri. Jika mengalami tanda-tanda seperti kebocoran cairan power steering atau suara berisik saat memutar stir, segera periksa dan ganti oli power steering lebih awal. Selalu ikuti jadwal servis yang disarankan oleh produsen mobil dan lakukan pemeriksaan rutin pada sistem power steering untuk menjaga kinerjanya tetap aman dan optimal.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru