34 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Tes PCR Efektif dalam Mendeteksi Virus dan Meningkatkan Kesehatan Negeriku

Jakarta, 22 Oktober 2024

Sebuah narasi yang sedang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction), yang biasa digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, sebenarnya hanya berfungsi untuk mengecek asidosis. Narasi tersebut juga mengklaim bahwa tes PCR bukanlah metode yang efektif untuk mendeteksi keberadaan virus.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyatakan bahwa narasi tersebut tidak benar. Menurutnya, untuk melakukan diagnosis penyakit seperti COVID-19, metode pemeriksaan laboratorium yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai standar emas adalah tes amplifikasi asam nukleat (Nucleic Acid Amplification Test/NAAT).

Tes PCR sendiri merupakan metode diagnostik yang menggunakan uji amplifikasi asam nukleat, dengan tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2. Uji NAAT diakui sebagai standar emas dalam pemeriksaan virus COVID-19.

Tes PCR berfungsi untuk menguji keberadaan materi genetik virus (RNA) atau fragmennya saat virus terurai. PCR merupakan tes yang andal dan akurat untuk mendeteksi infeksi aktif. Selain untuk COVID-19, tes PCR juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus lainnya.

Mohammad Syahril juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui jenis varian virus setelah tes PCR, pemeriksaan Whole Blood Genomic Sequencing atau Whole Genome Sequencing (WGS) dapat dilakukan. Pemeriksaan ini berguna untuk mengurutkan genom virus SARS-CoV-2.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2023 tentang Pedoman Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), tes PCR dan WGS masuk ke dalam upaya surveilans penanggulangan COVID-19.

Selain itu, asidosis merujuk pada tingginya kadar asam dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Untuk menjaga keseimbangan keasaman tubuh, pemeriksaan asidosis dapat dilakukan melalui tes darah dan urine untuk melihat kadar pH.

Berita ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567, SMS ke 081281562620, atau melalui alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru