29.4 C
Jakarta
Tuesday, February 18, 2025

“Teror Kentut: Dampak Polisi dan Pengadilan”

Kentut dapat menjadi sebuah petaka, seperti yang dialami oleh Deborah Prytherch yang merasa terganggu dengan video kentut yang dikirimkan oleh mantan pacarnya, Rhiannon Evans. Evans, yang bekerja sebagai penjual di Caernarfon, Gwynedd, dianggap tidak pantas karena menempatkan kamera di bokongnya untuk merekam adegan kentut tersebut. Video tersebut kemudian dikirimkan kepada Prytherch melalui WhatsApp, dan beberapa video lagi dalam beberapa hari berikutnya. Prytherch merasa terusik dan keberatan dengan video tersebut, sehingga melibatkan kepolisian dalam masalah ini.

Selama persidangan, jaksa menjelaskan bahwa Evans mengaku mengirimkan video tersebut karena merasa tidak adil oleh pasangannya. Meskipun Evans menyatakan bahwa itu hanyalah untuk bercanda, Prytherch merasa terganggu dan tidak menganggapnya lucu. Pengadilan juga mengungkapkan bahwa Evans mengalami masa kecil yang sulit dan memiliki masalah kesehatan mental.

Akibat dari tindakan tersebut, Evans dijatuhi hukuman tindakan masyarakat selama 12 bulan serta denda. Selain itu, Hakim juga memberikan sanksi rehabilitasi, pemantauan abstinensi alkohol, dan perintah penahanan selama dua tahun untuk tidak menghubungi korban. Evans juga diwajibkan membayar ganti rugi dan biaya pengadilan. Semua ini menunjukkan bahwa tindakan sembrono seperti mengirim video kentut dapat memiliki konsekuensi yang serius dan memalukan.

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru