Tampang ABG zaman dulu cenderung terlihat lebih tua jika dibandingkan dengan remaja zaman sekarang yang hidup di era digital. Hal ini bisa dilihat ketika menonton film atau melihat foto/video berlatar 20-30 tahun lalu. Jika dicari di Google dengan kata kunci ‘anak SMP zaman dulu’, bisa terlihat perbedaannya.
ABG zaman dulu sering berfoto dengan tampilan wajah berkumis, rambut tebal agak gondrong, berbadan cukup besar serta memakai celana biru ketat. Lantas, apa alasan yang membuat mereka nampak lebih tua dibanding remaja seusia mereka di masa kini?
Pertama, alasan bias seleksi. Anak SMP zaman sekarang tampil tanpa kumis dan jenggot, rambut tak boleh gondrong, tampilan sering dibalut dengan wajah glowing berkat skincare, rambut yang keren, serta mode berpakaian modern. Perbedaan ini membuat kita menganggap foto zaman dahulu berisi orang tua. Namun, sebenarnya bisa dijawab dengan argumen sederhana bahwa kita tidak seharusnya melihat masa lalu dari sudut pandang masa kini.
Kedua, faktor biologis. Berdasarkan riset dari tim peneliti gabungan dari Yale School of Medicine dan University of South Carolina, terdapat perbedaan antara tampilan fisik orang yang hidup antara tahun 1988-2010. Orang yang hidup selama 20 tahun terakhir terlihat lebih muda dibanding pendahulunya karena gaya hidup yang lebih sehat.
Teknologi kesehatan yang pesat saat ini membuat orang lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Hadirnya layanan kesehatan bahaya merokok membuat orang mengurangi konsumsi rokok, serta teknologi kesehatan berupa skincare membuat orang berlomba-lomba untuk awet muda. Semua upaya ini jika berhasil akan berdampak pada tampilan yang lebih muda.
