Kerajinan rajut amigurumi dari Jepang semakin populer di Kota Mojokerto. Ulfa Sundari, seorang pengrajin amigurumi binaan Diskopukmperindag, melihat peluang ini dan mulai membuat beragam amigurumi yang lucu dan unik. Dalam wawancaranya, Ulfa menjelaskan bahwa minat masyarakat terhadap amigurumi meningkat saat pandemi COVID-19 karena banyak orang mencari hiburan dan barang-barang lucu untuk anak-anak.
Ulfa bergabung dengan pengrajin lain di Kota Mojokerto dan menjual produknya melalui pameran serta toko-toko galeri. Dia juga menerima pesanan dalam jumlah besar dan bekerja sama dengan rekan pengrajin untuk memenuhi permintaan. Saat ini, ada sekitar 10 pengrajin amigurumi di Kota Mojokerto yang tergabung dalam Diskopukmperindag.
Amigurumi yang paling diminati saat ini adalah cry baby, kuromi (kelinci), dan gantungan kunci karakter. Ulfa mampu membuat 30 amigurumi kecil dalam sehari, sementara untuk amigurumi ukuran besar, dia hanya membuat satu buah dalam sehari. Dia menggunakan berbagai jenis benang untuk membuat amigurumi, tergantung pada jenis dan keinginan pelanggannya.
Harga amigurumi bervariasi, mulai dari Rp8 ribu hingga Rp400 ribu tergantung pada ukuran dan desainnya. Bagi yang berminat, produk amigurumi Ulfa dapat ditemui di gubug craft di Jalan Kranggan Gang 3, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Dengan begitu, minat masyarakat terhadap kerajinan rajut amigurumi semakin berkembang di Kota Mojokerto.