Baru-baru ini, media sosial ramai dengan klaim bahwa sebagian besar tas mewah di dunia diproduksi di China. Video yang diunggah oleh akun TikTok senbags2 telah menyebar dengan cepat dan ditonton lebih dari 10 juta kali. Klaim dalam video tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar merek terkenal seperti Hermès, Armani, Louis Vuitton, Nike, Dior, Gucci, Apple, Michael Kors, Coach, Calvin Klein, Prada, dan merek mewah lainnya diproduksi di China.
Namun, belum ada pernyataan resmi dari merek-merek tersebut terkait klaim ini. Laporan Statista pada 2023 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 200 hingga 250 merek fesyen dan aksesori di dunia yang dikategorikan sebagai mewah. Salah satu contoh, Hermès, tidak memproduksi tasnya di China. Tas-tas Hermès dibuat di Prancis di berbagai lokasi seperti Ardennes, Lyon, Normandy, dan lainnya.
Pelabelan produk mewah di AS dan Uni Eropa memiliki aturan yang ketat. Produk yang mengklaim “Made in USA” harus memenuhi standar “all or almost all” dari Aturan Komisi Perdagangan Federal AS. Begitu pula dengan pelabelan di UE, khususnya di Prancis dan Italia, memiliki pedoman ketat terkait perlindungan industri mewah.
Produsen mewah Prancis, termasuk Hermès, sering mengikutsertakan sertifikasi seperti Origine France Garantie (OFG) yang menuntut sebagian besar proses produksi dilakukan di Prancis. Jadi, meskipun terdapat klaim bahwa tas mewah dibuat di China, aturan pelabelan yang ada di AS dan Uni Eropa menunjukkan bahwa hal itu sangat tidak mungkin terjadi.