Sebuah studi terbaru menemukan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Studi yang diterbitkan di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology melibatkan 200,000 orang dewasa selama 36 tahun dan menguji asupan zat besi dari makanan dan suplemen.
Menurut peneliti senior, Dr. Nita Forouhi, hubungan antara konsumsi daging merah dan daging olahan dengan diabetes tipe 2 telah terbukti. Diabetes tipe 2 sendiri adalah kondisi kronis yang menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang jika tidak diatur dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Studi ini bersifat observasional sehingga tidak bisa menyimpulkan bahwa konsumsi daging langsung menyebabkan diabetes. Namun, ahli merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan serta menggantinya dengan daging unggas seperti ayam atau bebek untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Mengganti daging merah dan olahan dengan daging unggas telah terbukti dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Daging olahan seperti ham, sosis, bacon, hot dog, salami, dan pepperoni memiliki kandungan bahan kimia tambahan serta tinggi garam yang berpotensi tidak sehat bagi kesehatan.
Dengan demikian, untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko diabetes tipe 2 disarankan untuk mengganti konsumsi daging merah dan olahan dengan daging unggas.