Menurut Kepala BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, hampir 98,45 persen masyarakat Indonesia sudah terdaftar dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per akhir tahun 2024. Cakupan peserta BPJS Kesehatan pada tahun tersebut mencapai 278,1 juta jiwa, naik dari tahun sebelumnya. Program Universal Health Coverage (UHC) juga sudah menjangkau 35 provinsi di seluruh Indonesia. BPJS Kesehatan juga memberlakukan kebijakan kompensasi bagi daerah yang masih belum memiliki fasilitas kesehatan memadai. Layanan kesehatan jemput bola BPJS Kesehatan tahun 2026 sudah tersebar di 11 provinsi. Menurut Ghufron, indeks kepuasan peserta JKN juga mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Penekanan pada layanan yang mudah, cepat, dan setara merupakan faktor penting dalam peningkatan indeks kepuasan peserta tersebut. Program JKN dianggap telah berhasil mengubah layanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik, lebih adil, dan lebih terjangkau. Ghufron juga menegaskan betapa pentingnya sinergi dari seluruh elemen dalam ekosistem Program JKN untuk menjaga kelangsungan dan manfaatnya bagi peserta yang membutuhkan. Perlu diingat, konten ini dilindungi hak cipta dan tidak diperkenankan untuk diambil tanpa izin dari Kantor Berita ANTARA.
