27.9 C
Jakarta
Wednesday, May 14, 2025

Spirit Hari Kartini: Gender dan Emansipasi di IAI Al-Khairat Pamekasan

Emansipasi bukan hanya soal pemberian hak formal, tetapi juga membangun lingkungan yang mendukung perempuan dalam mengaktualisasikan potensi mereka tanpa dibatasi oleh gender. Pandangan ini disampaikan oleh Aizun Riski Safitri, seorang Dosen di Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, dalam rangka peringatan Hari Kartini setiap 21 April.

Menurut Aizun Riski Safitri, esensi dari emansipasi adalah bagaimana perempuan bisa terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya sebagai perempuan. Perempuan yang mengerti esensi emansipasi dapat turut serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan masa depan bangsa. Tujuan sejati dari emansipasi adalah meningkatkan kedudukan perempuan sehingga setara dengan laki-laki, hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam perspektif Islam.

Dalam sejarah Indonesia, tokoh-tokoh perempuan seperti Cut Nyak Dien dan RA Kartini menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Mereka adalah pahlawan yang memperjuangkan emansipasi dan memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia. Menurut Aizun Riski Safitri, perempuan juga mendapat tempat terhormat dalam Islam, meskipun aturan warisan menjadi kompleks.

Dia berharap agar perempuan tidak terkekang oleh aturan sosial dan dapat hidup dengan hak dan kesempatan yang setara dengan laki-laki. Diskriminasi gender seringkali terjadi karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesetaraan gender. Islam menetapkan peran perempuan sebagai ibu dan pendidik yang harus dijalankan sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya. Semangat perjuangan perempuan untuk kesetaraan gender tidak boleh padam, terutama untuk generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru