Sastrawan terkenal, Sony Karsono, menginspirasi para pegiat literasi di Kota Gresik. Dalam acara workshop penulisan fiksi dan non-fiksi di Kampung Kemasan, Kelurahan Pekelingan, Sony Karsono berbagi pengalaman dan motivasi. Kampung Kemasan dipilih sebagai lokasi workshop karena atmosfer uniknya yang memberikan energi positif untuk berkarya.
Sony Karsono menyatakan bahwa Kampung Kemasan memiliki potensi besar untuk menghasilkan karya-karya kreatif. Ia merasa terinspirasi untuk menulis sejak masa mudanya di Surabaya dan melihat potensi yang sama di Kampung Kemasan. Menurutnya, anak muda Gresik memiliki potensi besar untuk berkarya dalam berbagai bidang, termasuk musik, seni, dan tulisan.
Dalam pengalaman sejarahnya di Gresik, Sony Karsono berinteraksi dengan para pelaku sastra dan budaya seperti Lenon Mahali, Masmundari, dan Mardi Luhung. Karya puisi Mardi Luhung, “Bapakku Telah Pergi”, menjadi salah satu sumber inspirasi baginya. Meskipun Gresik mengalami perubahan, Sony Karsono meyakini bahwa potensi untuk berkarya tetap ada, terutama dengan memanfaatkan sejarah, arsitektur, dan perubahan sosial di kota ini sebagai inspirasi.
Dalam pesan akhirnya, Sony Karsono mendorong generasi muda Gresik untuk terus mengeksplorasi potensi yang ada dan menggunakan teknologi digital sebagai alat untuk mendukung kreativitas mereka. Dengan demikian, potensi kreatif Gresik dapat terus berkembang di masa mendatang.