26.5 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Sinkretisasi Karya Kartini dalam Memperjuangkan Emansipasi Perempuan

Film biografi Kartini yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo merupakan tontonan yang wajib untuk dinikmati dalam memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Adaptasi dari film R.A Kartini tahun 1984, film ini berhasil masuk dalam 10 besar film terlaris di Indonesia pada tahun 2017 dengan anggaran produksi mencapai 12 miliar rupiah.

Sinopsis film ini mengisahkan perjalanan hidup Kartini yang tumbuh di lingkungan keluarga yang menjadikan ibunya, Ngasirah, sebagai sosok yang terbuang karena status sosialnya. Meskipun ayahnya, Raden Sosroningrat, sangat menyayangi Kartini, namun tradisi turun-temurun menghalangi Kartini untuk melawan ketidakadilan tersebut. Terinspirasi oleh pengalaman hidupnya, Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam pendidikan dan kesetaraan.

Ditemani oleh saudara-saudaranya, Roekmini dan Kardinah, Kartini berjuang untuk membangun sekolah bagi kaum miskin dan membuka peluang kerja di Jepara. Dukungan dari kakaknya, Sostrokartono, mendorong Kartini untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan akting dari beberapa bintang ternama seperti Djenar Maesa Ayu dan Denny Sumargo, film ini berhasil mengangkat suasana Jepara pada tahun 1900 dengan sinematografi yang memukau.

Keberhasilan film ini tidak hanya terlihat dari segi komersial, tetapi juga diakui dalam ajang Festival Film Indonesia 2017. Christine Hakim, salah satu pemeran dalam film, meraih penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dan film ini meraih total 13 nominasi. Film “Kartini” menjadi bukti bahwa kisah inspiratif dan perjuangan Kartini masih relevan dan mampu menginspirasi generasi muda dalam memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak perempuan.

Source link

berita terkait

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Berita Terbaru