Singapura telah gencar menargetkan wisatawan Muslim dari berbagai negara, termasuk Indonesia, menurut Mohamed Hafez Marican, Area Director Singapore Tourism Board (STB) Indonesia. Sejak dulu, Singapura sudah dikenal sebagai destinasi ramah Muslim, namun baru-baru ini pihaknya mulai mempromosikannya secara aktif. Hafez mengungkapkan bahwa setelah melakukan pemasaran ke luar kota Jakarta, mereka menyadari pentingnya memasarkan negaranya sebagai destinasi ramah Muslim karena masih banyak orang Indonesia yang kurang familiar dengan fasilitas dan aturan apalagi makanan halal di Singapura.
Singapura telah mempertahankan posisi teratas sebagai destinasi ramah Muslim Non-OKI selama 9 tahun berturut-turut berdasarkan data dari Mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024. Hal ini didukung oleh ketersediaan lebih dari 70 masjid di seluruh Singapura, serta lebih dari 2.900 tempat makan bersertifikasi halal yang tersebar di seluruh kawasan kota mulai dari restoran mewah hingga kafe. Data dari STB juga menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang wisatawan terbanyak di Singapura untuk wilayah Asia Tenggara, dengan jumlah kunjungan meningkat 8% dari tahun 2023 menjadi 2,49 juta pengunjung pada tahun 2024.
Dengan jumlah kunjungan wisatawan internasional yang mencapai 16,5 juta pada tahun lalu, meningkat 21% dari tahun sebelumnya, Singapura berusaha memperkuat posisinya sebagai destinasi ramah Muslim bagi wisatawan dari berbagai negara. Tema ini juga dibahas dalam video terkait prospek bisnis parfum di tengah bayang-bayang deflasi yang dapat diakses melalui link yang tersedia.
