Surabaya (beritajatim.com) – Ada 6 sunah Nabi Muhammad SAW saat hari raya Idulfitri yang dapat diikuti. Apa saja?
Untuk merayakan Hari Raya Idulfitri 1445 H tidak hanya dengan menjalankan ibadah salat ied dan saling bermaaf-maafan. Namun, ada beberapa sunah Nabi yang bisa diikuti jejaknya. Berikut ini beberapa di antaranya;
1. Mandi sebelum salat Idulfitri
Ada riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma sebagai berikut.
“Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idulfitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Malik dalam Al-Muwatho’ 426. Imam Nawawi menyatakan bahwa atsar ini sahih)
2. Berhias diri dan memakai pakaian terbaik
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idulfitri dan Iduladha, juga untuk digunakan pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya, 1765).
3. Sarapan sebelum salat Id
Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat Id pada hari Idulfitri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Iduladha, beliau tidak makan lebih dahulu kecuali setelah pulang dari shalat Id baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352, hasan).
4. Bertakbir dari rumah ke tempat salat Id
Ketika puasa Ramadhan telah sempurna, kita diperintahkan untuk mensyukurinya dengan memperbanyak takbir. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185).
5. Saling mengucapkan selamat (at-tahniah)
Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Tidak mengapa (boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya Id mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.” (Al-Mughni, 2: 250)
6. Melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda saat salat Id
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di hari Id (ingin pergi ke tempat shalat), beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang” (HR. Bukhari, no. 986). [fyi/suf]
