Gunung Semeru kini mewajibkan penggunaan gelang pelacak RFID untuk meningkatkan keselamatan pendaki. Gelang ini dilengkapi dengan chip mini dan antena yang memancarkan sinyal ke menara pemancar di sepanjang jalur pendakian. Data dari chip kemudian dikirim ke sistem pusat untuk memudahkan petugas dalam memantau pergerakan pendaki. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengantisipasi risiko yang sering terjadi dalam pendakian Semeru seperti tersesat, terjatuh, atau bahkan hilang. Gelang RFID juga digunakan untuk memastikan posisi pendaki dapat segera diketahui dalam situasi darurat.
Pendaki Gunung Semeru yang menggunakan Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terakreditasi (PPGST) harus mengikuti alur pendakian yang telah ditentukan. Mereka harus menyerahkan berkas administrasi, mengikuti briefing keselamatan, dan mengaktifkan kartu RFID sebelum memulai pendakian. Sedangkan bagi pendaki tanpa PPGST, mereka juga harus menyusun berkas dan KTP, mengikuti briefing keselamatan, serta mengambil dan mengaktifkan gelang RFID sebelum mendaki.
Selain itu, terdapat batas waktu pelayanan pendakian seperti registrasi ulang, batas waktu mulai pendakian, dan check out & pengambilan KTP. Pendaki yang turun melebihi pukul 16.00 WIB harus melapor agar tidak dianggap overstay. Dengan adanya gelang pelacak RFID, diharapkan pendakian Gunung Semeru dapat menjadi lebih aman dan terkendali.
