Puasa Ramadan dan Manfaatnya bagi Penderita Asam Lambung
Menjalankan ibadah puasa merupakan hal wajib bagi umat Muslim. Namun, bagi penderita gangguan asam lambung seperti GERD, puasa bisa menjadi tantangan. Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa memiliki manfaat kesehatan, termasuk dalam proses penyembuhan GERD.
Dr. Aru Ariadno Sp.PD KGEH, seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan Gastroenterohepatologi, mengungkapkan bahwa puasa Ramadan dapat membantu dalam penyembuhan GERD. Puasa melatih kita untuk menjaga pikiran, yang memiliki hubungan dengan gangguan asam lambung.
Menurut dr. Aru, gangguan asam lambung sering disebabkan oleh gangguan pikiran atau dispepsia fungsional. Dengan berpuasa, otak dan pikiran kita dilatih untuk menjadi lebih baik dan lebih mampu menahan diri, sehingga gejala asam lambung dapat berkurang bahkan sembuh.
Untuk itu, dr. Aru menganjurkan umat Muslim yang memiliki riwayat GERD untuk tetap berpuasa. Namun, ia juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan puasa, terutama bagi penderita asam lambung berat seperti ulkus gaster.
Selama bulan Ramadan, dr. Aru juga merekomendasikan para penderita GERD untuk merencanakan jenis diet yang akan diterapkan, termasuk menghindari makanan atau minuman tertentu. Saat sahur, penting untuk makan makanan yang cukup dan menghindari kopi, makanan pedas, ketan, dan tape. Saat berbuka, hindari makanan atau minuman asam, pedas, soda, dan kopi.
Dengan demikian, puasa Ramadan dapat memberikan manfaat bagi penderita asam lambung seperti GERD, asalkan dijalankan dengan pemahaman dan persiapan yang tepat sesuai dengan anjuran dokter.