Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf RI), Sandiaga Uno mengungkap nasib tol Gilimanuk-Mengwi yang lama tidak rampung. Proyek jalan tol ini seharusnya dapat memudahkan akses wisata di Bali bagian Utara, namun hingga saat ini masih terhambat.
Bali sering mengalami masalah overtourism di bagian Selatan, di mana terlalu banyak wisatawan berkumpul. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk mendorong pemerataan aktivitas wisata dengan menciptakan infrastruktur yang memudahkan pergerakan wisatawan ke Bali bagian Utara dan Barat.
Ada tiga proyek infrastruktur konektivitas yang ditargetkan untuk menghubungkan Bali bagian Selatan dengan Utara dan Barat, yaitu jalan tol, bandara, dan Moda Raya Terpadu (MRT). Sandiaga menyebut bahwa proyek Tol Gilimanuk-Mengwi di Pulau Dewata diharapkan dapat selesai maksimal tahun 2027.
Selain itu, pemerintah juga akan menggarap tol yang dapat menyambungkan akses ke Bali bagian Utara. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2029. Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi sempat mangkrak sejak tahun 2022 setelah badan usaha jalan tol (BUJT) yakni PT Jagat Kerti Bali mundur karena masalah pembiayaan.
Namun, pemerintah bersama dengan investor optimis bahwa proyek ini dapat dilanjutkan dan rampung karena bisa melakukan struktur pendanaan yang lebih inovatif. Proyek ini diharapkan dapat mempercepat arus transportasi barang dan transportasi masal dari Bali Barat ke Timur serta mempersingkat waktu tempuh dari Gilimanuk ke Denpasar.