Home Gaya Hidup Respons Konimex dan BPOM terhadap Risiko Anemia Aplastik di Paramex

Respons Konimex dan BPOM terhadap Risiko Anemia Aplastik di Paramex

PT Konimex telah menegaskan bahwa penambahan informasi mengenai efek samping risiko anemia aplastik dalam kemasan Paramex adalah hasil dari proses registrasi obat dan sesuai dengan ketentuan BPOM. CEO PT Konimex, Rachmadi Joesoef, menyatakan bahwa informasi aturan pakai dan dosis yang terdapat dalam kemasan Paramex telah sesuai dengan peraturan BPOM.

Selama monitoring efek samping obat, PT Konimex tidak menerima keluhan terhadap efek samping tersebut. Rachmadi juga menegaskan bahwa Paramex aman dikonsumsi sesuai dosis anjuran dan telah diproduksi sejak tahun 1976.

BPOM juga menyatakan bahwa pencantuman efek samping risiko anemia aplastik pada kemasan Paramex telah disetujui pada perpanjangan izin edar pada 5 November 2020. Meskipun efek samping tersebut dikategorikan jarang, BPOM tetap meminta untuk mencantumkannya dalam kemasan.

Hingga saat ini, tidak ada laporan kejadian efek samping anemia aplastik meskipun telah tercantum dalam kemasan. Kandungan propyphenazon dalam obat tersebut aman digunakan dalam jangka pendek sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan.

Profesor Zullies Ikawati dari Fakultas Farmasi UGM menyatakan bahwa kasus anemia aplastik akibat obat sakit kepala jarang terjadi, terutama saat obat dikonsumsi dalam jangka panjang. Obat sakit kepala sebaiknya hanya digunakan saat diperlukan dan dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Dari obat yang mengandung propyphenazone, risiko anemia aplastik hanya terjadi pada penggunaan jangka panjang. Oleh karena itu, risiko tersebut dianggap kecil karena obat tersebut umumnya digunakan secara situasional.

Source link

Exit mobile version