Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai Rp4.500 triliun pada tahun 2030, sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air yang diestimasi mencapai hingga 10 ribu dolar AS pada tahun tersebut. Hal tersebut disampaikan Erick saat meresmikan kolaborasi antara TikTok Indonesia dan PT Pos Indonesia untuk menghadirkan TikTok | Pos Aja! Creator House di Kantor Pos Kota Tua, Jakarta.
Erick memuji kerja sama antara PT Pos Indonesia dan TikTok, yang menurutnya dapat menjadi wadah kreatif bagi komunitas kreator, penerbit, masyarakat, dan juga sebagai etalase bagi produk UMKM. Dia juga mendorong TikTok untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, menyebut Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Erick menekankan pentingnya TikTok tidak menjadi “stranger” atau asing di Indonesia, dengan memperbandingkan kehadiran TikTok di Vietnam dan Bangkok. Menurut Erick, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang lebih besar daripada negara lain, dan oleh karena itu TikTok seharusnya lebih berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, Erick juga menyampaikan bahwa perusahaan besar dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Amerika Serikat (AS) percaya dengan potensi Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia di masa depan. Dia berharap TikTok dan perusahaan lainnya dapat berinvestasi lebih banyak di Indonesia.
Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menambahkan bahwa kerja sama dengan TikTok bertujuan untuk meremajakan citra Pos Indonesia, serta memberdayakan UMKM. Pos Indonesia juga berencana untuk membuka 50 rumah kreasi di berbagai kota di Indonesia sebagai upaya untuk mendukung UMKM.
